-->

Monday 13 April 2020

Review Film Motorcyle Diaries - CHE GUEVARA Dokter Kemanusiaan

Siapa yang tak mengenal Che guevara? Ernesto "Che" Guevara (lahir di Rosario, Argentina, 14 Juni 1928 – meninggal di Bolivia, 9 Oktober 1967 pada umur 39 tahun) seorang pejuang revolusi, dokter, penulis, pemimpin gerilyawan, diplomat, dan pakar teori militer asal Argentina yang berhaluan Marxis. Sebagai salah satu tokoh utama dalam Revolusi Kuba, hingga detik ini wajahnya telah menjadi simbol perlawanan dalam gerakan kontra-kebudayaan dan dalam budaya populer.


Hingga jadilah film ini mengangkat sedikit Biografi pahlawan revolusioaner tersebut, setidaknya dari film ini kita mengetahui asal muasal kenapa dan bagaimana bisa sosok pahlawan besar tersebut mendapati pengaruh dan cara pandang baru dalam hidupnya. Yang nyatanya, perjalanan menggunakan sepeda motor mengelilingi Amerika Selatan tersebutlah yang mengubah sosok seorang mahasiswa kedokteran menjadi pejuang revolusioner.

Film dengan gaya bertutur linear satu plot ini boleh jadi sangat mengispirasi bagi kita yang menontonnya. Konflik pun mengalir sesekali terdapat alur flash back pun hanya melangkapi bagaimana agar film genre drama travelling movie ini bertutur. Tentu dengan sisipan gimmick dan humor khas Amerika Selatan.

Sedangkan dalam unsur sinematiknya mencirikan film ini dibuat di daratan Amerika Latin dengan color tone warm agak white dan ini sudah menjadi pakem dalam gaya film gaya Amerika Latin itu, tapi tidak seperti genre western (film koboi). Angle dan shot yang diciptakan terasa sekali travelling movienya, dengan ciri khas panoramic picture membuat penonton agak dimanjakan.


Bagaimana film ini bercerita, berikut sinopsis singkat dari film tersebut.

Sebelum Ernesto menyelesaikan gelar kedokterannya, dia dan sahabatnya Alberto, usianya lebih tua, meninggalkan Buenos Aires untuk bepergian di sepanjang wilayah Amerika Selatan mencari kesenangan dan petualangan, hingga mencapai tujuan terakhir Venezuela. Sarana transportasi mereka berupa motor Norton 500 Alberto yang butut dan telah bocor yang dijuluki La Poderosa ("Si Perkasa") oleh mereka.

Selama dalam perjalanan mereka menemukan banyak wilayah yang dilanda penderitaan dan kemiskinan. Contohnya ketika mereka sedang bersukarela di kawasan penderita kusta di sebelah utara Peru, atau tatkala berhadapan dengan si pemilik tanah yang merampas tanah sepasang suami-istri. Pengalaman tersebut mengubah pandangan Guevara melihat dunia yang dia pikir makin tidak adil.

Perjalanan mereka menghabiskan waktu lebih dari setahun dengan jarak yang ditempuh lebih dari 12.000 km, dari Argentina melewati Chili, Peru dan Kolombia hingga ke Venezuela.


Sampainya di kota, mereka bermalam di di tempat seorang dokter. Disana mereka belajar, membaca buku dan bersosialisasi dengan dokter tersebut. Mengatakan bahwa mereka memiliki misi kemanusiaan untuk mengobati orang orang yang sakit dan dokter itu pun merekomendasikan kepada mereka untuk pergi ke Peru. Disana mereka menghabiskan waktu beberapa bulan, ikut berkontribusi untuk menyelamatkan rakyat kecil yang sakit dan sedikit terabaikan. Dari tempat inilah nampak dengan jelas keinginan Ernesto untuk memperjuangkan hak-hak rakyat kecil.

Film ini sekaligus memperlihatkan bagaimana jabatan sosial berfungsi dengan sebenar-benarnya, meskipun hari ini banyak sekali jabatan-jabatan sosial berubah fungsi menjadi jabatan komersial. Katakanlah dokter, hari ini tidak ada seorang dokter pun yang hidup miskin maka tidak selayaknya jika kesusahan rakyat kecil juga dieksploitasi untuk komersialisasi farmasi dan rumah sakit. Ah tapi sudahlah. Jabatan lain yang berubah jadi komersial adalah guru dan hakim, namun tidak sekomersil jabatan dokter hari ini.

Dan mari saya ajak ngopi di blog ini.. sruput kopinya...

oleh
Mahapatih Anton | Filmmaker & Penulis 

Web ini dikelola oleh Admin. Anton Mabruri adalah seorang Filmmaker | Broadcaster | Penulis | Content Creator. Ia hanya ingin MEMPERBAIKI INDONESIA.

0 komentar:

Post a Comment

Start Work With Me

Contact Us
Mahapatih Anton
+62 818 1898 4342
Kota Depok, Jawa Barat