-->

Tuesday 14 April 2020

Perjalanan Spiritual Yang Agung di Film Le Grand Voyage

Film ini bisa dibilang jarang sekali yang tahu, buktinya dalam beberapa kali ketika saya masuk kelas workshop dan perkuliahan. Saya bertanya “apa ada sudah ada yang pernah nonton film Le Grand Voyage?” dijawab oleh mereka dengan clingukan, kemudian saat saya bercerita film itu mengisahkan ayah dan anak yang menempuh perjalanan naik haji dengan kendaraan mobil. Beragam reaksi pun muncul ada yang tahu lalu ingat, dan tetap ada yang tidak tahu, yang lain ada yang tetap clingukan kanan kiri.

Ya sudah...

Film dengan sebagian besar setingnya di Maroko dengan bergaya cinema verite khas film Perancis, yakni sebuah film yang mengandalkan kamera apa adanya dalam artian cenderung tidak melakukan seting rumit. Walaupun dalam film fiksi seting menjadi hal yang mutlak, tetapi di film gaya cinema verite cenderung apa adanya baik dari angle, type of shot maupun camera movement. Seperti film-film bergenre drama travelling yang lainnya film ini juga memiliki kekhasan yakni menyajikan shot-shot panoramic. Warna film ini cenderung warm agak blue, sedikit berbeda dengan gaya film Perancis lainnya yang biasanya cenderung warm agak white.

Cerita dalam film ini sangat kuat, sehingga dalam beberapa kali film ini saya tonton emosinya masih sangat kuat. Sehingga wajar jika film ini memenangi beberapa festival internasional. Plotnya linear mengalir dan single plot nyaris tak ada plot mundur namun penyajian dialognya yang cerdas dan sangat emosional membuat siapa saja yang menyaksikan film tersebut akan terbawa emosi.


Bagaimana cerita di film tersebut?

Réda (Nicolas Cazalé) adalah remaja Prancis-Maroko yang akan mengikuti ujian Baccalauréat. Saat ayahnya yang taat (Mohamed Majd) meminta Réda menemaninya pergi ke Makkah, ia terpaksa mematuhinya. Akan tetapi, si ayah memaksa agar mereka berdua pergi dengan mobil. Ketika keduanya berkendara ribuan kilometer dari Prancis Selatan melintasi Italia, Slovenia, Kroasia, Yugoslavia, Bulgaria, Turki, Suriah, dan Yordania sebelum akhirnya tiba di Arab Saudi. Menjadikan hubungan ayah dan anak yang dulunya kaku menjadi cair setelah mengenali satu sama lain setelah melewati perjalanan panjang tersebut.
______
* Baccalauréat (pengucapan bahasa Prancis: [bakaloʁea]), juga dikenal dengan sebutan bac di Prancis, adalah kualifikasi akademik yang didapat oleh siswa Prancis setelah SMA. Sistem ini diperkenalkan oleh Napoleon pada tahun 1808. Ijazah ini dibutuhkan untuk masuk ke universitas.
_____
Menariknya Réda hanya berbicara dalam bahasa Prancis kepada ayahnya, sedangkan sang ayah cenderung memakai bahasa Arab sebuah hubungan yang khas antara ayah dan anaknya. Saat diperlukan, sang ayah bertutur dalam bahasa Prancis dengan lancar. Ia sengaja berbicara dalam bahasa Arab kepada anaknya.

Sepanjang perjalanan, keduanya bertemu beberapa kejadian menarik dan orang-orang yang unik. Réda pun menjadi belajar tentang Islam dan mengetahui sebab ayahnya lebih memilih pergi haji menggunakan mobil ketimbang pesawat terbang.


Di Balik Layar Yang Tragis
Ismaël Ferroukhi sang sutradara menggarap film ini cukup lama dan matang. Sutradara yang mengaku dirinya sebagai seorang Muslim kultural itu, melihat film ini lebih menggambarkan perjalanan spiritual ketimbang perjalanan religi.

Dalam proses penggarapan Le Grand Voyage, Ferroukhi menulis skenario film ini pada tahun 1998, dan butuh lima tahun untuk benar-benar menyelesaikannya. Ferroukhi lalu mengirim naskah itu ke duta besar Arab Saudi di Paris, dan berhasil mendapatkan visa untuk empat kru, tapi dengan syarat: semuanya harus Muslim.

Kesulitan lain datang berjejalan saat kru harus turun ke lapangan dan melintasi beberapa negara. Tahun 2003, mereka sampai di Serbia di malam setelah perdana menteri dibunuh. Di waktu lain, setelah sampai menyeberangi Turki, Perang Irak pecah. Ferroukhi dan teman-temannya sempat ditahan beberapa kali. Pengorbanannya terlengkapi setelah sang produser, Humbert Balsan, bunuh diri karena putus asa telilit hutang. “Aku menyerahkan segalanya untuk membuatnya,” kata Ferroukhi.

Perjuangan dan perjalanan filmmaker kadang memerlukan pengorbanan yang hakiki. Rasanya pantas merekomendsikan film ini untuk ditonton sambil menikmati sruputan-sruputan kopi. Srrrt.....

Sumber tulisan : dari berbagai literasi

Oleh :
Mahapatih Anton | Filmmaker & Penulis

Web ini dikelola oleh Admin. Anton Mabruri adalah seorang Filmmaker | Broadcaster | Penulis | Content Creator. Ia hanya ingin MEMPERBAIKI INDONESIA.

0 komentar:

Post a Comment

Start Work With Me

Contact Us
Mahapatih Anton
+62 818 1898 4342
Kota Depok, Jawa Barat