-->

Monday 9 September 2019

Catatan Buat BACOTERS
Rentetan peristiwa usai PILPRES ini cukup mencengangkan, saya mengira bahwa setelah usai pengunguman dari KPU semua akan kembali normal. Seperti halnya saya yang kembali menyibaki diri dengan pekerjaan sebagai seniman. Pun ketika Paslon 01 yang saya dukung menang, saya menahan diri untuk tak meledek kawan-kawan saya yang berseberangan. Ini saya lakukan bukan berarti saya tak bisa lakukan ejekan seperti mereka mengejek (baca: nyinyir) kepada pendukung Paslon 01. Jika mau, mereka saya ejek dengan ejekan yang lebih sadis. Beberapa kawan-kawan saya tahu, saya telah siapkan meme untuk kalian yang mendukung Paslon 02. Dan jawaban mereka ketika saya tunjukkan meme itu semua menjawab “parah lo bro...”.

Apakah kemudian ejekan itu saya lakukan? Tidak.

Mengapa tidak saya lakukan, saya sadar bangsa ini ya negeri ini butuh perubahan cepat untuk segera berbenah menghadapi revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan banyak perubahan pada sistem/tata ekonomi secara mendasar. Ketika saya membaca beberapa literasi pun menunjukkan kepanikan serta kekhawatiran negara-negara di belahan dunia mana pun oleh gerak ekonomi yang cenderung penuh dengan ketidakpastian. Akibat dari semua itu, negara-negara super power menggunakan kekuatannya untuk menggilas negara-negara berkembang bahkan negara-negara kecil (baca: miskin).

Negara-negara super power ini bahkan telah lama mengontrol, mengendalikan dan mengintervensi kebijakan-kebijakan ekonomi negara-negara berkembang yang sebagian besar terdapat di Asia Tenggara.

Di era digital ini, para negara super power lebih mudah mengendalikan bangsa-bangsa goblogh yang melek teknologi tapi belum tahu penggunaan teknologi digital dengan baik. Saya akan ajak Anda mengetahui dan mengidentifikasi bukti bahwa negara super power itu mengelabaui bangsa-bangsa goblogh seperti kita.

Kasus 1 (Industri Kretek Kita)
Pelarangan rokok kretek, ini merupakan isu lama yang hingga sekarang masih terus diORKESTRASI (di-loudspeaker) oleh negara-negara yang mempunyai kepentingan terhadap perdagangan tembakau. Kita telah tahu tembakau Indonesia selalu menjadi nomor 1 di daratan Eropa hingga Amerika. Penjualannya cukup signifikan dari tahun ke tahun, apa lacur kemudian bangsa kita dikelabui bahwa merokok adalah sumber segala penyakit. Ahli-ahli gadungan diciptakan, propaganda digaungkan, LSM-LSM dibentuk diturunkan dengan dalih "rokok membunuhmu". Kenapa membunuh sebab kandungan TAR dan NIKOTIN terlalu tinggi pada rokok kretek, tapi brengseknya mereka menyarankan agar membeli rokok dengan rokok yang rendah TAR dan NIKOTIN yakni jenis rokok putih. Dan rokok putih kini telah merajalela menguasai pasar Indonesia. Kan jancuk... mestinya kalau rokok ini benar-benar membahayakan hentikan semua perdagangan rokoknya. Imbas dari semua ini, mulai dari rokok adalah biang kematian, berlanjut ke diciptakannya hasil riset asal-asalan lengkap dengan gambar kemudian dimunculkannya ahli-ahli dadakan hingga semua dari kita mempercayai rokok membunuhmu”.

Sampailah pada babak dimana ada perusahaan rokok yang membiayai seluruh kegiatan olahraga dituduh telah eksploitasi anak-anak. Makin sableng, padahal anak-anak itu sedang menyusuri jejak cita-citanya ingin menjadi atlet bulu tangkis yang menjadi andalan negeri ini. PB Djarum ini telah 50 tahun berkontribusi pada bulu tangkis Indonesia, kini PB Djarum menghentikan semua pembiayaan untuk jejaring bakat atlet-atlet muda berbakat.

Siapa biang keroknya? Ya kita semua yang terlalu bodoh menerima informasi begitu saja soal rokok yang membunuhmu. Dan pemproduksi rokok putih itu pun terbahak. “Rasain kalian, enakkan makan issu mentah-mentah” kata mereka. Dampaknya juga kepada para petani tembakau, yang akhirnya juga menghentikan pertaniannya oleh sebab tak ada pembeli. Bila ada pun tembakau mereka dihargai dengang sangat murah, sementara tembakau dari daratan Eropa dan Amerika dihargai sangat mahal. Begitulah persaingan dagang. Ngehek kan...

Kasus 2 (Membunuh Orangutan)
Isu orangutan yang diberitakan sedemikian rupa oleh media pesanan asing, bahwa banyak orangutan di Kalimantan, Sumatera dan Papua yang dibunuh oleh masyarakat sekitar karena ingin menambah tanaman sawit mereka, dengan menebangi pohon-pohon di hutan. Berbulan lamanya isu ini diORKESTRASI hingga semua orang ikut prihatin dan menghujat saudara kita sendiri yang diberitakan telah membunuh orangutan. Mengapa kalian langsung percaya, pun juga saya. Padahal ini semua berawal mirip dengan kasus 1, yakni merajalelanya minyak sawit dari daratan Asia Tenggara di daratan Eropa dan Amerika hingga para petani di negara mereka pun kwalahan membendung laju penjualan minyak sawit di Eropa dan Amerika. Berbagai cara mereka lakukan salah satunya dengan menaikkan bea ekspor minyak sawit, namun hal ini bisa diatasi oleh konsorsium minyak sawit dari Asia Tenggara.

Eropa dan Amerika menyadari bahwa dunia telah terkoneksi dengan sosial media, maka mereka memulainya dengan membuat tagar pembunuhan orangutan di Kalimantan. Dan berhasil mengundang simpati dari berbagai kalangan, ahli-ahli pesanan pun diciptakan dengan tujuan untuk melegitimasi kasus tersebut. Polanya menyerupai dengan kasus 1, masih percaya kalian soal semua ini.

Dampak dari isu soal pembunuhan orangutan, penjualan minyak sawit untuk luar negeri pun menurun tajam. Tetapi minyak sawit dari Eropa dan Amerika kembali menguasai dunia. Ngehek kan... Petani kita disuruh miskin terus oleh mereka, hanya gegara diisukan telah membunuh orangutan padahal itu sama sekali tidak terjadi.

Isu ini juga menyambung ke isu yang beberapa hari lalu ramai, yakni kasus rasis di Papua. Dan sudah saya bahas sebelumnya. ORKESTRASI : STORY TELLING OF PAPUA

Kasus 3 (Mobil ESEMKA Produk Gagal)
Ini yang sedang hangat-hangatnya, yakni tentang industri manufaktur dalam negeri ialah produksi mobil dalam negeri. Ini yang paling seru, hingga memunculkan bacoters yang sebetulnya hanya modal benci kepada pemerintah selain itu dampak dari pilpres juga.

Sama seperti di kasus 1 dan kasus 2, hanya saja pemainnya berbeda. Yang ini lebih kepada persaingan dagang antar negara-negara di Asia, dan sudah menjadi rahasia umum ketidakrelaan pemilik merek Honda, Toyota dan Mitsubshi soal adanya pabrik mobil di negeri ini. Jika sampai Indonesia berhasil memproduksi mobil sendiri sudah dipastikan mereka tak punya peluang pasar besar seperti di Indonesia. Yang membuat saya senang akan banyak SDM lulusan SMK yang terserap, dan tidak lagi dibacoti lagi dengan bacotan "pengangguran terbanyak itu lulusan SMK". Meskipun itu fakta tapi dimata bacoters ini menjadi ungkapan kebencian kepada pemerintah. Kan ngehek...

Kita dengan mudah mengetahui para negara yang mampu menciptakan produk-produk mahal seperti kendaraan roda empat dan roda dua dapat dipastikan negara itu akan cepat maju dan kaya. Kita lihat mulai dari Jepang, Korea, dan China serta negara-negara Eropa dan Amerika telah menjadi kaya raya. Negara tetangga kita saja Malaysia dengan jualannya mobil Proton pun tiba-tiba mendadak kaya.

Apa yang salah ketik ESEMKA ini muncul? Tak ada yang salah. Yang bacot sih banyak, oleh sebab mereka hanya bagian dari ORKESTRASI dan MOBILISASI isu.

Apakah kita masih ingin terus menerus menjadi negara miskin? Di kasus 1 dan kasus 2 itu bukti nyata betapa biadabnya mereka menggempur komoditas unggul pertanian dan perkebunan kita sampai betul-betul tak ada lagi yang menanam dan membudidayakannya.

Cukupkan curigamu ini pada pemerintah, di era revolusi industri 4.0 ini yang kita perlukan adalah kekuatan rakyat yang satu untuk sama-sama kita hantam para pecundang yang cuma bisa bacot dan tak berfikir panjang soal nasib bangsa. Dalam era revolusi yang kita perlukan mutlak adalah saling kolaborasi, bukan saling menjegal antar anak bangsa. Itu mengapa saya tak mengejek kalian pendukung Paslon 02. Persatuan Indonesia mutlak adanya, banggalah dengan produk hasil anak negeri itu pula yang dilakukan oleh Jepang, China dan Korea dimana rakyatnya mencintai produk-produk buatan sendiri hingga mereka mandiri secara ekonomi. Lah kita masih saja bacot...

Sini-sini yang masih suka bacot mending ngopi yuk..

Web ini dikelola oleh Admin. Anton Mabruri adalah seorang Filmmaker | Broadcaster | Penulis | Content Creator. Ia hanya ingin MEMPERBAIKI INDONESIA.

0 komentar:

Post a Comment

Start Work With Me

Contact Us
Mahapatih Anton
+62 818 1898 4342
Kota Depok, Jawa Barat