 |
Mencipta angle secara perspektif |
Siang itu suasana kelas saya gaduh, saat itu saya sedang memberi materi tentang bagaimana mencipta sebuah "taste". Yang sebelumnya saya awali dengan pertanyaan apa itu taste? berbagai pendapat muncul dengan persepsi masing-masing antara lain ada yang menjawab taste itu adalah cita rasa, taste itu adalah perasaan seni yang halus, taste adalah luapan keinginan mencipta sesuatu dengan perasaan, dan yang lainnya taste adalah mencipta seni dengan jiwa. Hmmmm.... apa pun pendapat mereka setidaknya dapat saya simpulkan bahwa taste itu muncul dari hati dana berkaitan dengan penciptaan seni. Lalu seni sendiri itu apa sih? berikut saya definisikan seni dari beberapa tokoh dunia :
 |
Komposisi menciptakan taste |
- Alexander Baum Garton Seni adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan.
- Aristoteles Seni adalah bentuk yang pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu adalah meniru alam.
- Immanuel Kant Seni adalah sebuah impian karena rumus-rumus tidak dapat mengihtiarkan kenyataan.
- Ki Hajar Dewantara Seni merupakan hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan perasaan indah orang yang melihatnya, oleh karena itu perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah itu seni.
- Leo Tolstoy Seni adalah ungkapan perasaan pencipta yanng disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan pelukis.
- Sudarmaji Seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume dan gelap terang.
Jadi betul kata murid-murid saya di kelas, bahwa taste adalah sesuatu yang berkaitan dengan seni. Maka untuk memunculkan seni yang indah bisa dinikmati oleh semua orang adalah dengan menciptakan taste lebih dulu. Bagaimana menciptakan taste atau bagaimana memunculkan taste itu senidiri? Memang menciptakan taste [cita rasa] tidaklah mudah, namun sebenarnya bisa dipelajari melalui banyak berlatih dan praktik. Ketika kita menciptakan sesuatu jangan takut salah atau dibayang-bayangi kata jangan ini jangan itu, padahal setiap manusia itu seebenarnya sedang belajar dan kebanyakan orang pertama kali belajar tentu banyak kesalahan. So wajar-wajar saja kan?
 |
Angle dengan teori kompisi - nirmana |
Tahap selanjutnya kamu harus menutrisi jiwa dengan banyak membaca dan menonoton, juga tak perlu dibatasi. Menonton dan membaca harus sebebas mungkin jangan ada beban dan embel-embel apa pun. Biarkan jiwa ini alami mencari dan menemukan taste nya sendiri. Bila kita sudah melakukan membaca dan menonton berikutnya adalah praktik dan berlatih, lakukan berulang-ulang sampai memunculkan taste itu sendiri.
 |
Angle dengan frame artificial |
Bagaimana sudah berani mencipta seni kan?
0 Comments