-->

Monday, 16 January 2017

“Kamera...!” pekik seorang sutradara kepada Cameraman/DOP (Director of Photography) dan di jawab dengan “Roll...!” lalu sutradara akan menjawabnya dengan “And... Action....!”. Pengadeganan sebuah film pun dimulai. Usut punya usut ternyata film yang mereka garap hanya dengan menggunakan smart phone, loh ko bisa...? Penasaran kan... bagaimana membuat film dengan smart phone, sebenarnya cukup mudah membuatnya yang terpenting adalah kuasai pengetahuan seluk beluk teknologi lalu tahapan atau urutan bagaimana langkah-langkah itu dimulai. 

Ada beberapa langkah yang harus kamu lakukan, tahapan utamanya sebenarnya hanya 3 langkah mudah yakni :

1. PRA PRODUKSI 
2. PRODUKSI 
3. POST PRODUKSI 

1. PRA PRODUKSI 
Ini adalah langkah awal yang mesti dan wajib kamu lakukan, antara lain adalah: 
  1. Dapatkan smart phone android dengan kwalitas kamera yang sudah Full HD atau kalau perlu yang sudah supot 4K ini akan jauh lebih baik kwalitas visual yang tercipta. [baca : Tips Membuat FILM dengan kamera HP smart phone ]
  2. Bentuk tim, bentuklah kru layaknya kamu ingin membuat film besar. Terdiri dari : Produser, Scriptwriter, Sutradara, DOP, Art Director, Gaffer, Audioman, dan Editor. Crew ini akan bekerja mendiskusikan berbagai hal yang kaitannya dengan film yang akan diproduksi.
  3. Lanjut diskusi minimal tri angle system (sutradara – produser – scriptwriter) sebagai awal pengembangan ide, biasanya masing-masing personal yang mewakili divisi seperti pada poin 2 memberikan ide yang akan dirangkum oleh scriptwriter untuk menjadi sebuah cerita yang utuh. Diskusikan pula film yang akan kita garap itu bergenre apa, ini erat kaitannya dengan target penonton. Jiah penonton..., loh iya ini penting paling tidak dengan film yang kamu garap bisa mendapat apresiasi penonton sebagai tolok ukur suatu karya. 
  4. Rencanakan, persiapkan, dan meyakinkan bahwa diskusi kamu soal pra produksi benar-benar sudah matang dan siap untuk syuting. 
Nah... 4 hal di atas adalah menjadi langkah yang benar-benar awal sebelum terus mendiskusikan sampai menemui pemufakatan bersama. Tahap selanjutnya, masih ditahap pra produksi. Namun tahapan ini dilakukan setelah skenario/screenplay yang kamu buat sudah final, dalam bahasa film sering kami sebut dengan screenplay final draft. Skenario atau screenplay yang sudah final menjadi blue print untuk kamu melakukan hal-hal sebagai berikut :
  1. Mem-breakdown naskah. Biasanya terdiri dari casting/pemain, Wardrobe Make up/Hairdo, Vehicles/Animal, Extras/Atmosfer, Set artistic/ greenary, Properties Special, Equipment Special Effect, Sound Effect, Est.Set up, Est.Prod.Time, Production Notes
  2. Kasting pemain, meskipun produksi hanya dengan smart phone namun dalam sebuah karya film pemain menjadi unsur keberhasilan film yang kamu garap.  
  3. Hunting lokasi. Bila identifikasi lokasi sudah kamu dapatkan, selanjutnya kamu datangi lokasi tersebut untuk bertanya dan sekaligus minta izin kepada yang memiliki lokasi, agar produksi film yang kamu garap tidak menemui kendala. Oh ya.. lokasi juga kalau bisa jangan terlalu bising, apalagi teknologi yang kita gunakan bukan profesional tetapi hanya menggunakan smart phone.
Make sure everything is ready. Ini adalah tahapan kamu selanjutnya setelah kamu wara-wiri mencari pemain, lokasi, wardrobe, make up, property dan lain sebagainya. Pastikan semua dalam kondisi siap baik peralatan, crew, talent, dan kondisi sekitar. Sebagai catatan, halllo... jika kamu mau berdebat dan mau berantem sampai pukul-pukulan silahkan kamu lakukan di pra produksi sebab pada saat produksi kamu sudah tidak lagi ada kata “wah ini harusnya begini, harusnya begitu”. Ingat team work adalah kata kuncinya, kamu itu kerja tim bukan kerja sendirian. 

2. PRODUKSI / SYUTING
Meskipun tahapan pra produksi telah kamu lakukan, sebaiknya setelah kamu tiba di lokasi syuting kamu harus mencoba latihan mengambil gambar sambil menentukan bloking pemain dan bloking kamera. Bila sudah mencapatkan angle dan type of shot yang baik, maka itu artinya kamu siap take & record. Saat sudah akan mulai take perhatikan hal-hal ini :
  1. Aba-aba sutradara seperti : “semua kru siap..”, “camera..?! audio...?!”, “silent please...”, “action...!”, dan “cut..!” bila adegan tidak sesuai atau terdapat kesalahan teknik
  2. Aba-aba DOP/Cameraman : “ok siap..” pada saat sutradara bilang “semua kru siap..?!”, “roll..” pada saat sutradara memekik “camera..?!”
  3. Pada saat sudah take gambar upayakan tidak ada yang boleh bergerak melebihi gerakan yang tidak diinginkan semisal berlari, tertawa, bicara dan hal-hal lain yang membuat produksi terganggu. Termasuk suara gaduh dari luar lokasi kalau bisa pun kamu minta untuk berhenti dan menahannya sejenak. 
  4. DOP/Cameraman yakinkan android yang kamu pegang sudah benar-benar sempurna, selanjutnya kamu jaga dengan seksama. Bila ada kendala segera komunikasikan agar secepatnya untuk di cut, sehingga tidak membuang waktu percuma. 
  5. Audioman/Boomer/Penata suara yakinkan bahwa audio benar-benar bersih tidak ada gangguan suara atmosfer yang tidak diinginkan. 
Syuting film itu tidak terlapas dari kendala atau hal-hal yang tidak kita ingingkan, jika kamu mandapati gambar yang kurang baik atau audio yang kurang baik pada saat kamu preview. Lakukan tindakan, ambil ulang adegan tersebut atau tetap kamu biarkan. Saran, sebaiknya bila kamu menemukan adegan (visual dan audio) yang kurang baik maka sebaiknya kamu re-take adegan tersebut. 


Biasanya bagi para filmmaker pemula yang belum pernah menggarap film sama sekali atau sudah pernah namun tidak terlalu sering, jika ternyata adegan harus re-take maka yang harus kamu jaga ada mood kru dan mood pemain. Ingat dilapangan tidak perlu alasan banyak, kecuali dua hal bisa karena acting pemain kurang pas atau kendala teknik semisal camera smart phone yang tiba-tiba mati, wardrobe dan properti salah peletakan. Kamu tidak harus menjelaskan ini itu, film bukan debat kusir. 

3. POST-PRODUKSI 
Inilah tahapan akhir dari semua rangkaian yang kamu lewati. Yakni meng-edit semua file film yang telah disiapkan. Persiapan editing film antara lain : 
  1. Menyiapkan perangkat komputer editing bila memang harus menggunakan komputer untuk mengedit. Karena ada beberapa software yang terdapat di play store untuk kamu gunakan mengedit film di smartphone, ya tentu banyak kekurangan. 
  2. Pindahkan semua file (melakukan loader) ke dalam komputer, setelah itu lakukan logging. Logging adalah tahapan mengadminsitrasi file terbagi menjadi 3 folder : folder GOOD, folder NOT GOOD, dan folder CHOOSE. File yang kamu edit adalah file yang di dalam folder GOOD. 
  3. Selanjutnya susun gambar sesuai skenario/screenplay yang sudah disepakati. 
  4. Distribute, adalah exporting film sesuai dengan kebutuhan. Apakah untuk web, televisi, atau media yang lainnya. 
Bagaimana, asik bukan? Catatan pentingnya adalah lakukan latihan sesering mungkin. Karena sebenarnya membuat film itu bukan asal: asal ambil gambar, asal akting, asal ada suara, dan asal asal yang lain. Tetapi garaplah film kamu dengan seserius mungkin, karena bisa jadi karya kamu menjadi sebuah lompatan untuk kamu memulai karier di bidang film yang banyak diidamkan oleh banyak orang. 

Anton Mabruri – Praktisi Broadcast, Filmmaker, dan Penulis 

Web ini dikelola oleh Admin. Anton Mabruri adalah seorang Filmmaker | Broadcaster | Penulis | Content Creator. Ia hanya ingin MEMPERBAIKI INDONESIA.

0 komentar:

Post a Comment

Start Work With Me

Contact Us
Mahapatih Anton
+62 818 1898 4342
Kota Depok, Jawa Barat