Kuncup-kuncup mawar muda pun bersemi, sayangnya ia hanya sepintas singgahi jiwaku selebihnya badai, ku coba raih namun hanyalah hampa yang ada. Hampir setahun lebih ku jalani hidup tatapi genangan kalbu tetap mengeruh, buta tak mampu menatap cahaya keindahan lagi. Jiwaku yang menerawang, hatiku yang berteriak riuh bergemuruh meniadakan akal fitrahku, hampir saja aku junun. Buih-buih dosa yang tersisa tak usainya habis, malahan terus bertambah. Ku terus menghakimi diri menelantarkan jasad dalam kekosongan nikmat. Jiwaku ku biarkan terlontar mencari jawab atas remuknya hati. Sampai akhirnya aku bebas namun sayangnya kusudahi dengan kebencian yang amat dalam pada setiap kaum Hawa, walau Tuhan wujudkan Hawa sebagai pendamping Adam. Namun ku telah menutup semua jendela kalbu untuknya, sampai nanti aku benar-benar temui gairah cinta yang sebenarnya.
Telah aku tutup seluruh pintu cinta
Untuk wanita yang singgah
Maafkan aku tak dapat menemanimu dalam kasih dan sayang
Dalam belai lembut kata-kata cinta
Telah aku tuntaskan semua kisah cinta ini
Bersama kesunyian
Biarkan hidup ini yang menentukan arahnya sendiri
Semua yang ada hanyalah semu dan hanyalah tipu daya
Bersemayam…jiwa ini telah tiada
....berasambung....
0 Comments